PT Arara Abadi Siapkan Nursery untuk Taman Bunga Pemuda Okura 

PT Arara Abadi Siapkan Nursery untuk Taman Bunga Pemuda Okura 

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Berjarak lebih kurang 20 km atau menempuh perjalanan selama 30 menit dari pusat Kota Pekanbaru, kita bisa melihat hamparan taman bunga, tepatnya di Desa Okura Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.

Taman ini terasa begitu indah, dengan bunga-bunga yang sedang mekar. Lokasi yang jauh dari kebisingan kota dan berada di bibir sungai terdalam di Indonesia, Sungai Siak. 

Terlihat sekelompok pemuda ramai-ramai bergotong royong sedang mendirikan mainan ayunan besi yang di sekelilingnya terlihat bunga matahari dan bunga lainnya sedang mekar. Seolah-olah kita berada bukan di Pekanbaru, Riau. 


Rasa penasaran tersebut membuat awak media melihat dan bertanya lebih jauh kepada pemuda-pemuda tersebut. Salah satunya Muslim (38 tahun), yang didampingi Toto Edi, Tenaga Pendamping Desa, putra daerah Okura, sarjana tamatan Universitas Lancang Kuning.

Ketika kami coba mendekati sekumpulan pemuda-pemuda tersebut dan bertanya kepada Muslim,  kepada media ia mengatakan, Desa Okura oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dijadikan Desa Wisata Unggulan Pekanbaru. Sebab, selama ini ada beberapa kali para wisatawan lokal dan mancanegara seperti dari Malaysia, Thailand kunjungan wisata ke Okura.

Mereka mungkin tertarik dengan nama kampung Okura dari berbagai sumber, seperti internet. Karena bagi wisatawan nama kampung Okura ini unik seperti bahasa Jepang.

"Menurut ceritanya, nama Okura ini nama kampung yang diberikan oleh orang Jepang. Menurut sejarahnya, Okura ini tempat jajahan Jepang dahulunya,” jelas Muslim.

Muslim menambahkan, para wisatawan melihat Okura di internet. Mungkin mereka lihat cantik. Namun setelah para wisatawan itu datang, ternyata mereka kecewa, dan mengatakan Okura tidak ada apa-apanya, tidak sesuai dengan harapan mereka. 

"Akhirnya timbul pemikiran bagi saya untuk membuat tempat wisata dan saya melihat potensi alam yang ada di sini. Jadi saya harus menciptakan tempat wisata yang alamnya sudah ada sekaligus dengan melihat “pasarnya”, dan saya melihat pasarnya sekarang adalah orang-orang suka selfie (swafoto)," bebernya. 

Kemudian muncullah ide dari dirinya membuat taman bunga. Sebab, kata Muslim, semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa bisa masuk (manfaatkan). 

"Akhirnya saya ajak 20 orang pemuda-pemuda di sini untuk mewujudkan ide ini dengan memanfaatkan dan meminjam lahan kosong yang semak belukar milik orang. Saya meyakinkan pemilik lahan agar bersedia meminjamkan demi untuk mensejahterakan masyarakat Okura. Pemilik lahan mengizinkan karena pemilik lahan juga berkeinginan lahannya akan dijadikan tempat wisata," katanya.

Pihaknya, ujar Muslim, juga mendapatkan bantuan dari pemerintah dan bantuan PT Arara Abadi-Sinarmas.

"Dan ini tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Begitu mudahnya bantuan yang kami perlukan datang. Secepatnya bantuan datang dari Arara Abadi-Sinarmas. Misalnya, mainan ayunan ada 3 buah, barang-barang bekas dari industri, misalnya drum, ban. Arara Abadi juga membantu membuatkan Nursery untuk pengembanganbiakan bibit bunga. Ke depannya kita juga akan membuat jembatan apung dan gajebo apung," paparnya.

Untuk mendapatkan bibit jenis-jenis bunga yang ditanam, tambah Muslim, awalnya ia minta kepada rumah-rumah orang, lalu dikembangbiakan. Tapi ada juga yang dibeli dari luar daerah, seperti dari Bandung. 

Ada 10 jenis bunga yang ditanam dalam taman bunga. Dan jumlah pengunjung pada hari libur pada saat bunga mekar per hari tersebut mencapai 1.000 orang pengunjung. Biasanya pada saat-saat Bunga Matahari Mekar yang selama 3 minggu, pengunjungnya banyak.

Sementara itu, Tenaga Pendamping Toto menambahkan, sebagai tenaga pendamping DMPA (Desa Makmur Peduli Api) PT Arara Abadi, yang mana dalam program DMPA diharapkan agar masyarakat dalam pengolahan lahan tidak membakar

Program taman ini, ia juga mengharapkan agar masyarakat tidak membakar, dan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat. 

"Program taman bunga ini awalnya tidak masuk dalam program DMPA perusahaan, tapi saya mengajak Pak Jos (pimpinan DMPA Arara Abadi) untuk melihat prospek taman bunga ini. Akhirnya perusahaan tertarik membantu dan memasukkan ke dalam Program DMPA," ujarnya.

Menurut Kepala Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dan Kepala CSR PT Arara Abadi-Sinar Mas Forestry Jos Rinaldi didampingi Humas PT AA-SMF Ir Nurul Huda, MH, MIKom kepada media menjelaskan, pada saat Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat Okura, awalnya taman bunga ini tidak ada dalam pembicaraan.

Di FGD lebih fokus pada kegiatan hortikultura dan kegiatan perekonomian lainnya yang diselaraskan dengan program DMPA perusahaan yang di Okura ini sejak tahun 2017 lalu.

Tapi beberapa waktu kemudian, karena perusahaan melihat potensi dan niat pemuda-pemuda Okura ini cukup kuat, maka berdasarkan masukan sarjana tenaga pendamping desa yang ditempatkan perusahaan di Okura, akhirnya perusahaan membantu pemuda-pemuda Okura in.

"Ke depannya kita juga sudah menyiapkan membangun nursery untuk tempat pembibitan. Karena tanaman bunga di sini banyak jenis tanaman semusim yang setiap saat bibit tersebut perlu dikembangkan dan ditanam menggantikan bunga yang harus diganti, juga adanya masukan dari pemuda-pemuda di sini dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas untuk dijadikan wadah sebagai tempat bunga, karena beberapa pengunjung taman bunga mempunyai minat yang cukup besar untuk mendapatkan bibit bunga yang ada di taman bunga Okura ini," jelasnya. 

Bantuan yang diberikan perusahaan, tambah Jos, di samping barang-barang dari perusahaan, juga berbentuk bantuan dana hibah dana untuk modal pengembangan, termasuk bantuan berbentuk pelatihan dan pengembangan bibit di nursery nantinya.